Permainan Persib Mulai Solid
Permainan yang diperagakan pasukan "Pangeran Biru" saat melawan Persebaya di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Selasa (29/9) dinilai sudah baik. Apalagi jika dibandingkan dengan saat Persib menghadapi Deltras Sidoarjo, Minggu (27/9).
Pelatih Jaya Hartono menilai kerja sama pemain sudah terjalin baik. Walaupun terus ditekan lawan sepanjang pertandingan, pemain bisa disiplin menjaga posnya, sehingga serangan yang dilancarkan lawan selalu berhasil diredam.
Dalam pertandingan ini, Jaya tetap memasang formasi 3-4-3. Lini belakang tetap dipercayakannya kepada trio Wildansyah, Christian Rene, dan Edi Hafid. Sementara lini tengah kali ini diisi Gilang Angga (sayap kanan), Munadi, Cucu Hidayat, dan Aji Nurpijal (sayap kiri).
Ada penyesuaian terjadi di lini depan. Jaya menginstruksikan Atep menjadi pemain yang bertugas sebagai gelandang sekaligus striker ketiga selain Gonzales dan Airlangga. Hasil modifikasi ini tampaknya berhasil memberikan perubahan berarti pada pola permainan yang diperagakan kali ini.
Meskipun masih terlihat agak canggung, Atep cukup berperan dalam pengaturan permainan dan serangan kawan-kawannya. Meski demikian, Jaya menilai pemain yang biasa berperan sebagai gelandang serang ini masih kurang cepat mengambil keputusan kapan harus mengirim bola ke depan.
"Karena masih belum terbiasa, ia masih sering menggiring bola sendirian hingga ke depan. Hasilnya, pergerakannya telanjur ditutup lawan yang sudah bisa membaca. Padahal harusnya ia langsung mengirim bola ke Gonzales atau Airlangga yang bebas tak terjaga pemain belakang lawan," tutur Jaya panjang lebar.
Atep mengaku masih grogi mengisi posisi ini. Namun, kerja sama yang kompak antarpemain sanggup menutupi kekurangan pergerakan yang dibuatnya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Yusuf Bachtiar juga menilai pemain sudah memperlihatkan banyak kemajuan. Utamanya dalam hal pergerakan dan pergeseran antarpemain. Jika pada pertandingan melawan Deltras pemain terlalu bermain terbuka, kali ini pemain sudah cukup rapat menjaga lawan.
"Mungkin karena dua kali uji coba di Bandung kita hanya menghadapi tim lemah, jadinya saat melawan Deltras pun terbawa permainan yang terlalu terbuka," kata Yusuf.
Oleh karena itu, uji coba di turnamen ini dinilainya bisa menjadi ladang pelajaran berharga yang bisa banyak dipetik. Dengan berlaga di turnamen ini, pemain jadi bisa tahu bagaimana situasi bertanding sebagai tamu yang pasti akan lebih dulu ngotot untuk menyerang. Selain itu, mental pemain pun makin diuji di tengah atmosfer pertandingan di kandang lawan, berikut tekanan yang datang dari suporter dan wasit.
Terlepas dari kemajuan yang berhasil dicapai pemain Persib, Yusuf mencatat masih ada hal yang harus diperbaiki. Di antaranya masalah transisi dari tidak memegang bola ke saat setelah menguasai bola. "Pemain masih kaget saat sudah memegang bola. Jadinya kadang terlalu cepat mengumpan sebelum rekannya siap menyambut atau justru terlalu lama memainkan bola hingga akhirnya terbaca lawan dan dengan mudah saja direbut," ucap Yusuf.
Semua kekurangan tersebut akan terus diperbaiki sehingga saat berlaga di babak "Delapan Besar", kesalahan-kesalahan demikian tidak perlu terulang lagi. Di babak "Delapan Besar" nanti, Persib akan berada satu grup dengan Persela Lamongan, PSBI Blitar, dan Persema Malang. Pertandingan rencananya digelar di Lamongan pada 1-3 Oktober mendatang.
Pelatih Jaya Hartono menilai kerja sama pemain sudah terjalin baik. Walaupun terus ditekan lawan sepanjang pertandingan, pemain bisa disiplin menjaga posnya, sehingga serangan yang dilancarkan lawan selalu berhasil diredam.
Dalam pertandingan ini, Jaya tetap memasang formasi 3-4-3. Lini belakang tetap dipercayakannya kepada trio Wildansyah, Christian Rene, dan Edi Hafid. Sementara lini tengah kali ini diisi Gilang Angga (sayap kanan), Munadi, Cucu Hidayat, dan Aji Nurpijal (sayap kiri).
Ada penyesuaian terjadi di lini depan. Jaya menginstruksikan Atep menjadi pemain yang bertugas sebagai gelandang sekaligus striker ketiga selain Gonzales dan Airlangga. Hasil modifikasi ini tampaknya berhasil memberikan perubahan berarti pada pola permainan yang diperagakan kali ini.
Meskipun masih terlihat agak canggung, Atep cukup berperan dalam pengaturan permainan dan serangan kawan-kawannya. Meski demikian, Jaya menilai pemain yang biasa berperan sebagai gelandang serang ini masih kurang cepat mengambil keputusan kapan harus mengirim bola ke depan.
"Karena masih belum terbiasa, ia masih sering menggiring bola sendirian hingga ke depan. Hasilnya, pergerakannya telanjur ditutup lawan yang sudah bisa membaca. Padahal harusnya ia langsung mengirim bola ke Gonzales atau Airlangga yang bebas tak terjaga pemain belakang lawan," tutur Jaya panjang lebar.
Atep mengaku masih grogi mengisi posisi ini. Namun, kerja sama yang kompak antarpemain sanggup menutupi kekurangan pergerakan yang dibuatnya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Yusuf Bachtiar juga menilai pemain sudah memperlihatkan banyak kemajuan. Utamanya dalam hal pergerakan dan pergeseran antarpemain. Jika pada pertandingan melawan Deltras pemain terlalu bermain terbuka, kali ini pemain sudah cukup rapat menjaga lawan.
"Mungkin karena dua kali uji coba di Bandung kita hanya menghadapi tim lemah, jadinya saat melawan Deltras pun terbawa permainan yang terlalu terbuka," kata Yusuf.
Oleh karena itu, uji coba di turnamen ini dinilainya bisa menjadi ladang pelajaran berharga yang bisa banyak dipetik. Dengan berlaga di turnamen ini, pemain jadi bisa tahu bagaimana situasi bertanding sebagai tamu yang pasti akan lebih dulu ngotot untuk menyerang. Selain itu, mental pemain pun makin diuji di tengah atmosfer pertandingan di kandang lawan, berikut tekanan yang datang dari suporter dan wasit.
Terlepas dari kemajuan yang berhasil dicapai pemain Persib, Yusuf mencatat masih ada hal yang harus diperbaiki. Di antaranya masalah transisi dari tidak memegang bola ke saat setelah menguasai bola. "Pemain masih kaget saat sudah memegang bola. Jadinya kadang terlalu cepat mengumpan sebelum rekannya siap menyambut atau justru terlalu lama memainkan bola hingga akhirnya terbaca lawan dan dengan mudah saja direbut," ucap Yusuf.
Semua kekurangan tersebut akan terus diperbaiki sehingga saat berlaga di babak "Delapan Besar", kesalahan-kesalahan demikian tidak perlu terulang lagi. Di babak "Delapan Besar" nanti, Persib akan berada satu grup dengan Persela Lamongan, PSBI Blitar, dan Persema Malang. Pertandingan rencananya digelar di Lamongan pada 1-3 Oktober mendatang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar